Saat ini, tepatnya bulan Maret tahun 2019 di Kabupaten Sumbawa Barat Nusa Tenggara Barat sedang berlangsung musim panen raya jangung.
Masyarakat yang berprofesi sebagai petani terlihat cukup sibuk mengurus penjualan hasil panen jangung mereka yang ditanam dalam beberapa bulan yang lalu. Khusunya masyarakat yang berada di desa Tapir Kecamatan Seteluk.
Petani hanya mengambil buah jagung yang sudah kering untuk dijual, sementara kulitnya dikemudian hari akan dibakar atau dibiarkan menjadi sampah organik begitu saja tanpa ada upaya tindak lanut.
Siswa SD Negeri Tapir kelas 5 terbagi dalam tiga kelompok pada pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Bersama guru mata pelajaran SBK mencoba berkarya menciptakan bunga hias sederhana dengan memanfaatkan bagian kulit jangung yang sudah kering.
Masing-masing kelompok berkolaborasi dengan teman-teman satu kelompoknya bekerja sama menyiapkan bahan, alat yang dipergunakan, memikirkan merangkai, terhadap apa yang akan mereka buat.
Bagian kulit jagung akan dikombinasikan dengan beberapa bahan lainnya seperti kawat atau lidi sebagai batang bunga, zat pewarna memberikan warna-warni pada bagian bunga, benang sulam dan beberapa bahan lainnya sehingga menyatu menghasilan karya seni berupa rangkaian bunga sederhana yang terlihat cantik nan indah.
Upaya yang dilakukan oleh siswa SD Negeri Tapir Kecamatan Seteluk dengan mengolah kulit jagung menjadi karya seni adalah salah satu sebagian kecil dari upaya pemanfaatan barang yang kurang berguna menjadi barang yang dapat bernilai ekonomis.
Jika terus difikirkan dan diupayakan serta mendapat perhatian khusus, kulit jangung yang dianggap sebagai sampah organik begitu saja akan memiliki nilai ekonomis yang dapat menambah penghasilan masyarakat setempat. Mengolahnya menjadi sebuah kerajinan dan beberapa bentuk yang lainnnya dengan mendapat sentuhan kreatifitas.
0 Komentar